Selasa, 16 Oktober 2012

Cepat, Tepat, dan Akurat ala SEMUT

Keputusan yang cepat dan tepat merupakan awal bagi hasil yang hebat. Tapi, benarkah manusia masih kalah dibanding semut, dalam urusan mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat? Mengapa pula manusia perlu ’’berguru’’ pada semut??
Ada gula ada semut. Inilah pepatah yang sering kita dengar. Selebihnya mungkin nggak banyak yang tahu, selama ini semut juga diketahui sebagai makhluk sosial dan pintar. Jadi, nggak heran kalau semut menjadi pengambil keputusan yang handal.

Koloni semut terbukti dapat mengambil keputusan dengan cepat saat berburu mangsa, nggak hanya menentukan jalur lalu lintas dari sumber makanan ke sarang.Ini terbukti saat iring-iringan semut berhasil beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya saat iring-iringannya dihambat.
Untuk menguji kemampuan semut menghadapi masalah, Audrey Dussutour dan timnya dari Australia pernah melakukan penelitian secara mendalam dan panjang. Salah satunya mencoba meletakkan lembaran plastik yang sangat dekat dengan permukaan jalur rombongan semut pemotong daun yang sedang mengangkut mangsa.
Meski ruang dibawah lembaran plastik masih dapat dilalui semut, potongan daun tetap mustahil bagi mereka untuk melaluinya. Dan agar semut nggak mencari jalan memutar, jalur sekitarnya pun ditutup.
Hasilnya sungguh mengejutkan. Kemacetan nggak terjadi, karena semut-semut tersebut segera belajar untuk memotong-motong daun menjadi lebih kecil. Setelah 24 jam, semut nggak hanya memotong, melainkan menggulungnya sehingga lebih mudah dibawa dibawah lapisan plastik yang terlalu sempit. Hal itu menunjukkan bahwa semut benar-benar pengambil keputusan yang hebat, cepat dan akurat.
Para peneliti menyatakan, atrategi tersebut mungkin dikembangkan dari proses yang disebut sosial fasilitation (kemudahan sosial), sesuatu yang ’’sulit’’ bagi manusia.
Ilmu Komunikasi
Dalam uji coba tersebut, saat plastik menghalangi, beberapa ekor semut sebelumnya membawa daun ukuran besar akan memotong-motongnya agar sesuai dengan ukuran lorong.
Dan tetap berada dalam lorong. Semantara semut yang membawa daun akan bertemu dengannya dan mendapat informasi tersebut. Inilah ilmu komunikasi tingkat tinggi yang mengagumkan.
Ibarat banyak orang makan es krim, lalu kita ingin membelinya juga. Inilah gambaran paling sederhana dari semut. Namun sayangnya, untuk mengetahui bagaimana strategi mulai terbentuk, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Para peneliti agaknya harus melakukan pengamatan lebih lanjutkepada masing-masing individu, misalnya dengan menandai dengan pewarna untuk melihat proses pengambilan keputusan itu.

0 komentar:

Posting Komentar